Monday, January 31, 2011

'IZZAH DALAM TAWADHU'

Rasulullah SAW bersabda: "Tiada berkurang harta kerana sedekah, dan Allah tiada menambah pada seseorang yang memaafkan melainkan kemuliaan. Dan tiada seseorang yang bertawadhu' kepada Allah, melainkan dimuliakan (mendapat 'izzah) oleh Allah". (HR. Muslim)


Tawadhu' adalah lawan dari takabur. Tawadhu' adalah melebur dan merendahkan diri di hadapan Allah SWT dan dihadapan hamba-hamba Allah. Sedangkan takabur ertinya sombong atau merasa dirinya lebih dari yang lain. Ketakaburan yang paling tinggi adalah manakala seseorang sudah merasa lebih tinggi daripada Allah SWT, sebagaimana yang telah dilakukan oleh Firaun.


Tawadhu' ialah senantiasa berorientasi pada kebenaran dan siap menerima kebenaran tanpa melihat siapa yang berbicara. Sedangkan Abdullah bin Hasan Al-Anshary berkata: Aku lebih suka menjadi ekor dalam kebenaran daripada menjadi kepala dalam kebatilan. Sementara Ibnu Atha' mengatakan: Tawadhu' adalah menerima kebenaran dari siapapun datangnya, dan 'izzah (kemuliaan) itu ada di dalam tawadhu'.



Klasifikasi Tawadhu' dan tanda-tandanya.At-Tawadhu' dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis tawadhu' iaitu:


1. Tawadhu' kepada Allah SWT. Tawadhu' kepada Allah SWT ertinya merendahkan diri di hadapan Allah SWT. Tanda-tanda orang yang tawadhu' kepada Allah SWT diantaranya:
a. Merasa kecil/sedikit dalam taat kepada Allah, ertinya seseorang yang tawadhu' kepada Allah SWT itu merasa bahawa dalam ketaatannya, ibadahnya kepada Allah masih sangat sedikit kecil dibandingkan dengan dosa yang telah dilakukan.
b. Merasa besar/banyak dalam maksiat, ertinya seseorang tawadhu' kepada Allah SWT, merasa bahwa dosa/maksiat yang telah dilakukannya sangat besar/banyak dibandingkan dengan amalnya.
c. Melambungkan pujian kepada Allah SWT dan tidak kepada diri sendiri.
d. Tidak menuntut hak kepada Allah, tetapi berorientasi kepada amal yang harus dilakukan.


2. Tawadhu' kepada Dienullah (al-Islam). Tanda-tanda orang yang tawadhu' kepada Dienullah diantaranya:
a. Tunduk dan patuh kepada aturan-aturan, perintah-perintah dan larangan-larangan di dalam agama Islam.
b. Tidak mengontradiksikan al-Islam baik dalam perkataan, perasaan, pemikiran dan perbuatan.


3. Tawadhu' kepada Rasulullah SAW. Tanda-tanda orang yang tawadhu' kepada Rasulullah SAW diantaranya:
a. Mengutamakan petunjuk Rasulullah SAW di atas manusia lainnya.
b. Mencintai, mentaati, dan mengikuti setiap perkataan dan perbuatan beliau SAW.
c. Menjadikan Rasulullah SAW sebagai teladan hidupnya.


4. Tawadhu' kepada sesama mukmin. Tanda-tanda orang yang tawadhu' kepada mukmin yang lain diantaranya:
a. Menerima nasihat/saran kebenaran dari mukmin yang lain.
b. Senantiasa melihat kelebihan-kelebihan saudaranya, dan berusaha menutupi kekurangan-kekurangannya.
c. Siap membantu mukmin yang lain.
d. Bermusyawarah dengan mukmin yang lain.
e. Senantiasa bersangka baik (huznuzhan) kepada mukmin yang lain.


Hubungan Tawadhu' dengan 'Izzah (Kemuliaan):
Orang yang tawadhu' kepada Allah SWT kepada Dienullah (Islam), kepada Rasulullah SAW dan kepada sesama mukmin adalah orang-orang yang akan mendapatkan 'Izzah (kemuliaan) di sisi Allah SWT.


Firman Allah SWT: "....Padahal 'Izzah itu hanyalah bagi Allah, bagi RasulNya, dan bagi orang-orang mukmin. (QS.Al-Munfiqun : 8).Sabda Rasulullah SAW: "Tiada berkurang harta karena sedekah, dan Allah tiada menambah kepada seseorang yang memaafkan melainkan kemuliaan. Dan tiada seseorang yang bertawadhu' karena Allah melainkan dimuliakan oleh Allah (HR. Muslim).


Dari ayat dan hadits di atas, makin jelaslah bahwa kemuliaan itu tidak ditentukan oleh harta yang dimiliki, jabatan dan pangkat yang tinggi, ataupun darah keturunan bangsawan, dan perhiasan-perhiasan dunia lainnya. Akan tetapi 'izzah seseorang akan sangat tergantung kepada sifat tawadhu' yang ada pada peribadi seorang mukmin.Sahabat-sahabat Rasulullah SAW, adalah peribadi yang sangat tawadhu' dan memiliki 'izzah yang tinggi. Sekalipun sebagian besar adalah orang-orang yang miskin, bekas-bekas budak dan kaum dhu'afa, namun mereka memiliki 'izzah yang tinggi.


Marilah kita lihat kembali sebuah episode sejarah yang menunjukkan 'izzah kaum muslimin di hadapan orang-orang kafir.Saat itu, dua pasukan besar berhadap-hadapan, 40.000 tentara kaum muslimin dan 20.000 tentara Persia. Panglima Rustum duduk di atas singgasana yang berkilau-kilau bertatahkan emas dan permata, dikelilingi pengawalnya yang tertunduk di hadapan Sang Panglima. Karpet tebal terhampar di hadapan Sang Panglima. Mereka sedang menunggu utusan kaum muslimin untuk mengadakan perundingan.Tidak lama kemudian, datanglah Rubaya bin Amir utusan kaum muslimin dengan kudanya. Baju, kuda dan sepatunya biasa-biasa saja, sangat sederhana. Rubaya bin Amir dengan tenangnya melangkah di hadapan Sang Panglima sambil menggiring kudanya di atas karpet sampai di hadapan Panglima Rustum. Hal ini membuat gaduh pengawal Rustum, kerana geramnya. 
Setelah suasana reda, dengan tenang Rubaya menyampaikan sikap kaum muslimin: "Kami datang membawa misi Ilahi untuk membebaskan manusia kepada menyembah Allah, dari alam kecil ke alam besar, dan kekejaman Majusi kepada keadilan Islam. Dan Allah mengutus kami dengan agamaNya untuk mengajak manusia kepadaNya. Siapa saja yang menerima seruan kami, kami akan menerimanya dengan baik. Kemudian kami akan kembali dan meninggalkan bumi mereka, lalu kami akan serahkan tongkat estafet dakwah itu kepada mereka untuk melanjutkannya. Akan tetapi jika ada yang menolak seruan kami, kami tidak akan berhenti berperang menghadapi mereka sampai batas yang dijanjikan Allah".Inilah 'izzah kaum muslimin pada saat itu, ke mana larinya 'izzah itu sekarang?


Wallahu a'lam..



Sunday, January 30, 2011

Kepandaian Yang Berbeza

Satu hari seorang profesor bijak sedang menyeberangi sungai yang luas dengan sebuah sampan yang didayung oleh pakcik pendayung.
 Di tengah perjalanan, profesor bertanya, "Kamu pandai menulis dan membaca?"
 "Tidak, tuan. Saya buta huruf,"jawab pendayung sampan.
 "Oh, kamu sudah hilang separuh daripada kehidupan kamu! Orang yang tidak pndai menulis dan membaca telah hilang separuh keupayaan untuk hidup dengan berjaya."
 Sampan itu terus bergerak meredah sungai yang luas.
 Sejurus kemudian, profesor bertanya lagi, "Kamu ada membut simpanan wang untuk masa depan?"
 "Tiada tuan. Pendapatan saya hanya cukup-cukup makan," jawab pendayung sampan lagi.
 "Kalau begitu, kamu hilang lagi separuh daripada kehidupan kamu. Mana mungkin orang yang tidak menyimpan wang boleh hidup selesa pada masa tua nanti,"
 Sampan terus bergerak. Tiba-tiba sampan itu terlanggar bucu sebuah batu dan bocor. Air mula memasuki sampan.
 Mereka berdua bergegas mengambil apa jua bekas untuk mencedok air keluar dari sampan. Namun usaha mereka gagal kerana air begitu deras masuk. Ternyata sampan itu akan tenggelam!
 Dalam keadaan cemas itu, si pendayung bertanya kepada profesor, "Tuan! Tuan pandai berenang?"
 "Er, er, saya tidak tahu berenang!" jawab profesor panik.
 "Kalau begitu, tuan akan kehilangan seluruh hidup tuan!"

Pengajaran: Allah tidak jadikan manusia ini bodoh, tetapi Dia jadikan setiap orang mempunyai "kepandaian" yang berlainan. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan tersendiri. Jadi, tidak ada manusia bodoh, yang ada hanya manusia dengan kepandaian yang berbeza.

Sunday, January 16, 2011

My Name is Qalesya Alia

 Maksud firman Allah dalam surah al-Insan : 2
       " Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia  daripada setitis air mani yang bercampur yang Kami (hendak mengujinya dengan perintah dan larangan), kerana itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat "

 Arghh..anak dara baru bangun tidur..."Walaupun saya x mandi lagi, saya tetap wangi kn..ngeh..ngeh..." 


 Ni lah hobi yang paling saya suka. Mengira jari kaki..hehe... Jom ikut saya kira. "1..2...10..11..17..20..Eh, ank abi gn mama salah kira la.kne g sekolah dlu baru pandai..hehe.."


 Jeng..Jeng..Bersedia untuk dimandikan oleh dayang-dayang.. ^_^


 "Wah...seronoknya dapat kereta daripada opah..Terima kasih opah. Lepas ni kalo abi gan mama x nk blik kg, qalesya blik naik kereta ni la..."


 "Waa..Kne buli gan abi n mama. Abis penyek idung qalesya.." @_@


 
Anak spe la ni..cumil ny...ngeh2...


Sabda Rasulullah, "Setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci bersih, maka kedua ibu bapalah yang akan menyebabkan anak ini menjadi Yahudi, Majusi dan Nasrani"

Thursday, January 13, 2011

BeST fRiENds

Kawan baik....sukar dicari..hilangnya tiada ganti..kawan untuk bergelak ketawa senang dicari.tetapi apabila kita inginkan kawan yang sentiasa disisi ketika dalam kesusahan sangat sukar dicari...
bukannya senang nak cari kawan yang baik..bukan senang juga nak menjadi kawan yang baik..kawan yang baik tak pernah mengumpat di belakang kawan baiknya..sebaliknya kawan yang baik baiklah yang paling banyak membantu kawan baiknya untuk mencapai kejayaan..kawan yang baik adalah orang yang selalu menasihati kawan baiknya untuk berbuat kebaikkan..kawan yang baik adalah orang yang pertama yang akan dicari bila tiba masa sedih atau gembira..kawan baik menjadi tempat kita meluahkan perasaan yang tak dapat diluahkan kepada kawan biasa dan kawan yang baik tak pernah memaksa kawan baiknya untuk sentiasa berada di sisinya..


Sahabat Sayang..
Engkau tiba bagaikan pelangi..
tak bercahaya namun kau berseri..
Tapi cukup menghiburkan hati ini..
Seharian waktu bersamamu..
Tak terasa saat yang berlalu..
Bagaikan pelangi kau kan pasti
pergi jua....
namun,,
Jangan kau pergi..
Usah kau pergi..
Andai kau pergi..
Hilanglah arah tuju....
(khas buat Serikandi Al-Qarni)



Saturday, January 1, 2011

Wanita...


"Jangan engkau kahwini wanita yang enam; yang ananah, yang mananah, dan yang hananah, dan jangan engkau kahwini yang hadaqah, yang baraqah dan yang syadaqah." - Imam Al-Ghazali


Wanita Ananah:
Wanita yang banyak mengeluh dan mengadu dan tiap saat memperalatkan sakit atau berpura-pura sakit.
Wanita Mananah:
Wanita yang suka mengungkit-ngungkit terhadap suaminya. Wanita ini sering menyatakan seperti; "Aku membuat itu keranamu"
Wanita Hananah:
Wanita yang menyatakan kasih sayangnya kepada suaminya yang lain, yang dikahwininya sebelum ini atau kepada anaknya dari suami yang lain.
Wanita Hadaqah:
Wanita yang melemparkan pandangan dan matanya pada tiap sesuatu, lalu menyatakan keinginannya untuk memiliki barang itu dan memaksa suaminya untuk membelinya.
Wanita Baraqah:
1) Wanita yang sepanjang hari mengilatkan dan menghias mukanya.
2) Wanita yang marah ketika makan dan tidak mahu makan kecuali sendirian dan diasingkannya bahagianya.
Wanita Syadaqah:
Wanita yang banyak bercakap perkara yang lagha (sia-sia) dan lagi membisingkan.
sumber: iluvislam